Tuesday 8 March 2016

Pengelolaan Keuangan Keluarga Islami (part 1)

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrohmairrohim

Uang.. uang..uang..
Ngomongin masalah uang emang ga akan ada matinya..
Uang memang bukan segalanya tapi segalanya kudu pake uang..
keluarga bisa bubar karena uang, saudara bisa putus karena uang, teman bisa kabur karena uang, tetangga bisa ga kenal karena uang.

Agar hidup kita tentram dan nyaman kita harus pandai-pandai mengelola uang..
Jumlah nominal bukanlah masalah utama...
Ada istri yang penghasilannya suaminya 6 digit, bersyukur, dan pandai mengelola uang hidupnya lebih tenang dan bahagia dibandingkan istri yang penghasilan suaminya 7 atau 8 digit.

La'in shakartum la'azidannakum, wa la'in kafartum inna azabi lashadid (QS Ibrahim;7)

Sessungguhnya jikalau bersukur kamu, akan ditambahilah untuk kamu (nikmat) dan jika kufur kamu, sesungguhnya adzab-Ku adalah sangat ngeri.

syukur adalah kunci dari pengelolaan keuangan yang sehat..
Ketika kita tidak bersyukur berarti kita masuk kepada golongan orang kufur nikmat.

Syukur ketika gaji suami cuma pas-pasan, pertengahan bulan udah ngap-ngapan..
Pas-pasan menurut siapa?
Kenapa bisa ngap-ngapan?
Harus dinaikin berapa persen biar bisa bernapas lega?
Kapan bisa merasa cukup?
Kapan sanggup sedekah di awal bulan?

Ketika kita sanggup menahan dan menguasai nafsu in syaa Allah berapapun akan cukup..

La'in shakartum la'azidannakum..
Sesungguhnya jikalau bersyukur kamu, akan ditambahi untuk kamu..

Bersyukur artinya berterima kasih..
lantas bagaimana cara kita berterima kasih kepada Allah?

Misalkan kita memberi makanan tetangga kanan dan kiri, keduanya mengucapkan terima kasih.
tentunya kita merasa senang atas ucapan terima kasih dari tetangga kanan dan kiri rumah kita.

Ketika kita diberi nikmat oleh Allah ucapan yang harus kita panjatkan sebagai tanda terima kasih kepada Allah adalah Alhamdulillah..

Dan ketika tetangga kanan mengembalikan piring kita dengan diisi makanan lagi tentu kita merasa lebih senang lagi, dibandingkan kepada tetangga sebelah kiri yang jangankan membalas dengan makanan, piring saja tidak dikembalikan..

Kadang sengaja kita memasak sesuatu yang lebih spesial untuk memberi lagi kepada tetangga sebelah kanan dikarenakan perasaan senang.

Hal yang sama, ketika kita ingin Allah melimpahkan rezekinya kepada kita, cobalah balas pemberian Allah dengan bersedekah kepada hamba Allah yang lain. Allah akan sangat senang..
Bahkan Allah telah menjanjikan balasan yang berlipat-lipat..

Duhh... gimana mungkin bisa sedekah? hutang aja belom kebayar, buat makan juga senin kemis?

okay bulan depan ga usah beli pulsa, budget buat pulsa coba disedekahin aja ;)

sekian dulu untuk hari ini, in syaa Allah besok kita sambung lagi :)

Wassalamualaikum wr wb..