Tuesday 28 May 2013

Sombong

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr wb

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Tidak akan masuk syurga, siapa yang di dalam hatinya terdapat seberat zarah kesombongan.” Maka seseorang berkata: “Bagaimana dengan seseorang yang suka memakai baju dan selipar yang cantik?” Maka berkata Rasulullah: Sesungguhnya Allah itu maha indah dan cinta pada keindahan (maksudnya, pakaian indah tidak selalu bererti kesombongan). Alkibr (kesombongan) itu adalah menolak kebenaran dan memandang rendah remeh orang lain.” – (Hadis riwayat Muslim)
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Tiga golongan yang tidak ditegur Allah, tidak disucikan, dan tidak diperhatikanNya kelak di hari kiamat, dan mendapat seksa yang pedih iaitu: orang tua yang tetap berzina, penguasa (pemimpin) yang dusta, dan fakir yang sombong.” – (Hadis riwayat Muslim)
Rasulullah s.a.w dalam sebuah hadisnya bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa merasa dirinya besar, atau angkuh dalam berjalan, dia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan Allah murka kepadanya.” – (Hadis riwayat Muslim)
AlSurah al-Qashash; ayat 83; Allah S.W.T berfirman yang bermaksud: “Negeri Akhirat itu (kebahagiannya dan keni’matannya) Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerosakan di muka bumi.
Surah Luqman; ayat 18; Allah S.W.T berfirman yang bermaksud: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Sombong..
adalah dosa pertama yang pernah ada
adalah penyebab setan diusir dari surga
adalah dosa setan yang paling besar

sombong adalah godaan terbesar bagi hamba Allah yang taat beribadah
bagi hamba Allah yang merasa sudah menjalankan taqwa
bagi hamba Allah yang mesara sudah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
bagi hamba Allah yang merasa sudah melakukan hal yang terbaik untuk diri dan lingkungannya
bagi hamba Allah yang merasa orang lain banyak melakukan kesalahan.

Pada hakikatnya hamba yang taat itu lebih rentan terhadap dosa sombong daripada hamba yang berlumur dosa karena ego yang salah di dalam  hatinya tidak ada seorangpun yang tahu.

Apabila manusia yang banyak melakukan kesalahan, banyak dosa dan merasa berdosa. Banyak orang yang bisa memperingatkannya, dan hatiya masih merasa lapang untuk menerima nasihat dari manusia yang lebih taat daripada dia.

Bagaimana dengan manusia yang merasa sudah menuruti semua perintah Allah,
yang merasa sebagai ahli ibadah,
yang merasa paling benar daripada orang lain,
yang merasa ga punya dosa
yang merasa sudah sempurna untuk masuk ke surga Allah
apakah mudah untuknya menerima nasehat orang lain?
apakah mudah untuknya mendengarkan dan menuruti pendapat orang lain?
yang baginya orang lain itu level ketaatannya masih jauh dibawahnya.

Semoga kita tidak termasuk dalam golongan manusia somse Aamiin YRA

No comments:

Post a Comment