Sunday 27 January 2013

Rezeki dari siapa?

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirohmanirrohim

Ketika mendapat pertanyaan
Rezeki dari siapa?
Rezeki siapa yang ngasih?
Rezeki siapa yang ngatur?

Bagi yang ngaku islam pastinya serentak bulat suara menjawab "Allah"

Tapi coba gabung di komunitas emak-emak.
Ada emak-emak yang ga mau berhenti bekerja walau anak ga keurus, bukan karena alasan ekonomi sulit atau nafkah dari suami kurang. Tapi karena alasan ntar kalo suami kawin lagi gimana? Kalo suami selingkuh gimana? Kalau suami mati gimana?

Ada juga emak-emak yang sudah berhenti kerja menyesali keputusannya karena setelah dia lecek didapur suami malah selingkuh, sementara mau minta cerai mikir mau makan apaaaaa? Anak-anak gimana nasibnyaaa? Mau dikasih makan apa anakkkuuu? Jadi aja bertahan makan ati sampe tua, keriput, jelek, manyun, nangis bertahun-tahun.

Selama ini aku baca di blog, kisah di majalah wherever lah, aku cuma ga habis pikir. Nih emak-emak percaya Allah ga ya?
Apakah hidup kayak gitu bisa bahagia?

Karena kalau menurut aku, bahkan anakpun ga layak jadi alasan kita sebagai istri untuk bertahan dalam kondisi seperti itu kalau hati tidak ikhlas. Kecuali kalau hati ikhlas ya, maka ga akan ada cerita ...jelek, manyun, nagis bertahun-tahun. Kalo hati ikhlas mah pasti bahagia apapun yang dilakukan suami.

Kemaren aku denger inspirasi dari Prof Dr Muhaya, beliau mengatakan hati-hati buat para istri. "Ketika istri menganggap rezeki yang memberi suami bukan dari Allah, maka rusaklah akidahnya"

Aku ngerti maksudnya, bukannya nyuruh istri langsung nuntut cerai, tapi beliau menuntun untuk ikhlas. Sebagai istri kita harus ikhlas, ketika kita mencintai Allah lebih dari siapapun maka kita ga perlu menuntut cinta suamilah, anaklah, tetanggalah.

"Illahi Kau yang kutuju
RidhoMu yang kucari"

Maka kita akan berbakti pada suami bukan karena mengharap balasan cinta suami, tetapi mengharap cinta dan ridho Allah.

Berbuat baik kepada siapa aja bukan karena mengharap dibalas dengan perbuatan baik juga, tapi mengharap kebaikan dari Allah.

Ketika istri bertahan karena ingin mencari ridho Allah, bukan karena takut ga MAKAN, ga ada RUMAH maka sang istri akan tetap BAHAGIA, APAPUN yang dilakukan suami diluar sana.

So buat istri-istri, bunda-bunda janganlah risau sangat pasal rezeki. Semut dalam tanah, lubang kecil, gelap pun ada rezekinya dari Allah, apalagi kita manusia.

Buat istri-istri, bunda-bunda yang hari ini bahagia dengan anak dan suami, kelimpahan rezeki, janganlah bakhil sangat. Kita tak tau nasib kita esok lusa, siapa tahu rezeki kita dari orang yang kesiankan kita :).

No comments:

Post a Comment